06 August, 2019

Fi'il laazim & Muta'addiy


Pengertian Fiil Lazim dan Muta’addi

1.    Fiil Lazim
      Fiil lazim ialah fiil yang tidak memerlukan maf’ul bih, seperti  خرج  dan  فرحContoh:
انا رجعت من المدرسة
هو ىخرج من الفصل
2.     Fiil Muta’addi
      Fiil muta’addi yaitu fi’il yang memerlukan maf’ul bih. Fiil muta’addi itu ada 4 bagian, yaitu:
a.    Menashabkan satu maf’ul bihContoh:
(Dia telah menulis pelajaran كتب الدرس
b.    Menashabkan dua maf’ul bih, yang kedua-duanya bukan berasal dari mubtada’ dan khabar.[1] Seperti:اعطى, البس, كسا, منع, منح, سالContohnya dalam jumlah:
(saya telah memberi murid itu sebuah buku) اعطيت المتعلم كتابا
c.   Menashabkan dua maf’ul bih yang asalnya mubtada’ dan khabar, yaitu fiil-fiil:
جعل, زعم,حسب, خال,هب, حجا, عد.
Memberi arti : mengira/ perkiraan /menduga.
Begitu juga  راى, علم, وجد, القى, درى, تعلم ,memberi arti: berkeyakinan/yakin.
Demikian pula صير,رد, ترك, جعل, وهب   memberi arti perubahan.
Seperti lafal : ظننت المخبر صادقا (saya kira pemberi berita itu jujur). Yang menjadi contoh adalah ظن dalam ظننت. Kadang-kadang انserta isim dan khabarnya menempati tampat dua maf’ul. Seperti lafal:
يحسبون انهم يحسنون صنعا
(Mereka mengira, bahwa mereka ahli dalam membuat)
Jumlah انهم  يحسنون صنعا  adalah menempati dua maf’ul dari fiil يحسبون .
      Jika fiil terletak setelah kedua ma’mulnya, atau di antara keduanya, maka boleh i’mal dan ilgha’.Ilgha’ ialah membatalkan amalnya pada lafal dan tempat I’rab. Seperti lafal محمد عالم اظن lafal اظنdalam contoh ini tidak beramal.
      Apabila fiil itu diiringi oleh استفهام (kata tanya), lam ibtida’, lam qasam, atau لا, ان, ما nafiyah( yang berarti tidak), maka wajib menta’liq fiil itu dari amalnya.
      Ta’liq, yaitu membetulkan amal fiil pada lafalnya, tetapi tidak pada tempat I’rabnya. Contoh: ولقد علموا لمن اشتراه ماله فى الاخيرة من خلاق (Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yamg menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat). Yang menjadi contoh adalah lafal علموا لمن( lam ibtida’ mengiringi (علموا.
ولقد علمت ما هؤلاء ينطقون (Seungguhnya kamu (hai, Ibrahim) telah mengetahui, bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara)Yang jadi contoh adalah lafal  علمت ما هؤلاء (ما nafiyah mengiringi علمت). Ilgha’ dan ta’liq tidak terjadi pada fiil-fiil tahwil ( yang mengandung arti perubahan ), dan tidak pula pada fi’il-fi’il هب dan تعلم.
d.   Menashabkan tiga maf’ul, yaitu fiil-fiil اري, اعلم, انبا, نبا, اخبر, خبر, حدث
Contohnya:
يريهم الله اعمالهم حسرات عليهم
Allah memperlihatkan kepada mereka perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka. Yang menjadi contoh tiga maf’ul bih, yaitu dhamir هم pada يريهم, اعمل, حسرات
                                   
3.     Fiil itu menjadi lazim, bila:
a.    Jika termasuk bab كرم , seperti شرف, حسن, جمل
b.  Termasuk bab فرح, yang artinya menunjukkan warna, indah, gembira, sedih. Seperti حمر(merah),طرب(gembira)dan حزن (sedih).[2]
c.    Menunjukkan akibat dari fiil muta’addi yang menasabkan satu maf’ul, seperti:
(Saya telah memecahkan batu itu, maka ia telah menjadi pecah) الحجر وانكسر كسرتYang menjadi contoh adalah انكسر .
(Saya telah menggelindingkan batu itu, maka ia pun menggelinding) دخرجته فتدخرجYang menjadi contoh adalaتدخرج  .
d.   Berwazan افعلل seperti اقشعر (merinding bulu-bulu badan) dan berwazan افعنللseperti اخرنجح( berkumpul).
e.    Diubah wazannya menjadi فعل menjadi فهم.
Contohnya seperti lafal فهم الرجل (orang itu paham).
4.    Fiil itu menjadi muta’addi, apabila:
a.   Di masuki hamzah ta’diyah.[3]
Contohnya seperti lafal:
الله لا اله الا هو الحي القيوم نزل عليك الكتاب باحق مصدقا لما بين يديه وانزل التوراة والانجيل من قبل هدى للناس وانزل الفرقان.
“Allah, tidak Tuhan melainkan Dia, Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Alkitab ( Alquran) kepadamu dengan sebenarnya; membe narkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Alquran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Alfurqan.”
b.  Dengan Tadh’if pada huruf keduanya. Contohnya:
)Dia menurunkan Alkitab (Al-quran) kepadamu.نزل عليك الكتاب    
c.   Menunjukkan arti: sama-sama berbuat. Seperti lafal:
)Saya bergaul, sama-sama duduk berdampingan dengan ulama( جلست العلماء
d.  Berwazan  استفعل dan menunjukkan arti: menuntut /hubungan atau pandangan. Seperti lafal :
( saya berusaha mengeluarkan harta)  استخرجت المال
(Saya memandang buruk penganiayaan) استقبحت الظلم
e.   Gugur bersama huruf jar, dan tidak terjadi, melainkan beserta ان atau  ان  Contohnya :
(Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan , keuali Dia) شهدالله انه لااله الاهو
(Dan apakah kamu (tidak percya) dan heran, bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu). او عجبتم ان جاء كم دكر من ربكمYang menjadi contoh شهد ان  dan عجب انHuruf jar yang gugurب  dari شهد dan من dari  عجب.

No comments:

Post a Comment