Pengertian Fiil Lazim dan Muta’addi
1. Fiil Lazim
Fiil lazim ialah fi’il yang tidak memerlukan maf’ul bih, seperti خرج dan فرح. Contoh:
انا رجعت من المدرسة
هو ىخرج من الفصل
2. Fiil Muta’addi
Fiil muta’addi yaitu fi’il yang memerlukan maf’ul bih. Fiil muta’addi itu ada 4 bagian, yaitu:
a. Menashabkan satu maf’ul bih. Contoh:
(Dia telah menulis pelajaran) كتب الدرس
b. Menashabkan dua maf’ul bih, yang kedua-duanya bukan berasal dari mubtada’ dan khabar.[1] Seperti:اعطى, البس, كسا, منع, منح, سال. Contohnya dalam jumlah:
(saya telah memberi murid itu sebuah buku) اعطيت المتعلم كتابا
c. Menashabkan dua maf’ul bih yang asalnya mubtada’ dan khabar, yaitu fiil-fiil:
جعل, زعم,حسب, خال,هب, حجا, عد.
Memberi arti : mengira/ perkiraan /menduga.
Begitu juga راى, علم, وجد, القى, درى, تعلم ,memberi arti: berkeyakinan/yakin.
Demikian pula صير,رد, ترك, جعل, وهب memberi arti perubahan.
Seperti lafal : ظننت المخبر صادقا (saya kira pemberi berita itu jujur). Yang menjadi contoh adalah ظن dalam ظننت. Kadang-kadang انserta isim dan khabarnya menempati tampat dua maf’ul. Seperti lafal:
يحسبون انهم يحسنون صنعا
(Mereka mengira, bahwa mereka ahli dalam membuat)
Jumlah انهم يحسنون صنعا adalah menempati dua maf’ul dari fiil يحسبون .
Jika fi’il terletak setelah kedua ma’mulnya, atau di antara keduanya, maka boleh i’mal dan ilgha’.Ilgha’ ialah membatalkan amalnya pada lafal dan tempat I’rab. Seperti lafal محمد عالم اظن lafal اظنdalam contoh ini tidak beramal.
Apabila fiil itu diiringi oleh استفهام (kata tanya), lam ibtida’, lam qasam, atau لا, ان, ما nafiyah( yang berarti tidak), maka wajib menta’liq fiil itu dari amalnya.
Ta’liq, yaitu membetulkan amal fiil pada lafalnya, tetapi tidak pada tempat I’rabnya. Contoh: ولقد علموا لمن اشتراه ماله فى الاخيرة من خلاق (Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yamg menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat). Yang menjadi contoh adalah lafal علموا لمن( lam ibtida’ mengiringi (علموا.
ولقد علمت ما هؤلاء ينطقون (Seungguhnya kamu (hai, Ibrahim) telah mengetahui, bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara). Yang jadi contoh adalah lafal علمت ما هؤلاء (ما nafiyah mengiringi علمت). Ilgha’ dan ta’liq tidak terjadi pada fiil-fiil tahwil ( yang mengandung arti perubahan ), dan tidak pula pada fi’il-fi’il هب dan تعلم.
d. Menashabkan tiga maf’ul, yaitu fiil-fiil اري, اعلم, انبا, نبا, اخبر, خبر, حدث
Contohnya:
يريهم الله اعمالهم حسرات عليهم
Allah memperlihatkan kepada mereka perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka. Yang menjadi contoh tiga maf’ul bih, yaitu dhamir هم pada يريهم, اعمل, حسرات
3. Fiil itu menjadi lazim, bila:
a. Jika termasuk bab كرم , seperti شرف, حسن, جمل
b. Termasuk bab فرح, yang artinya menunjukkan warna, indah, gembira, sedih. Seperti حمر(merah),طرب(gembira), dan حزن (sedih).[2]
c. Menunjukkan akibat dari fi’il muta’addi yang menasabkan satu maf’ul, seperti:
(Saya telah memecahkan batu itu, maka ia telah menjadi pecah) الحجر وانكسر كسرت. Yang menjadi contoh adalah انكسر .
(Saya telah menggelindingkan batu itu, maka ia pun menggelinding) دخرجته فتدخرج. Yang menjadi contoh adalaتدخرج .
d. Berwazan افعلل seperti اقشعر (merinding bulu-bulu badan) dan berwazan افعنلل, seperti اخرنجح( berkumpul).
e. Diubah wazannya menjadi فعل menjadi فهم.
Contohnya seperti lafal فهم الرجل (orang itu paham).
4. Fiil itu menjadi muta’addi, apabila:
a. Di masuki hamzah ta’diyah.[3]
Contohnya seperti lafal:
الله لا اله الا هو الحي القيوم نزل عليك الكتاب باحق مصدقا لما بين يديه وانزل التوراة والانجيل من قبل هدى للناس وانزل الفرقان.
“Allah, tidak Tuhan melainkan Dia, Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Alkitab ( Alquran) kepadamu dengan sebenarnya; membe narkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Alquran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Alfurqan.”
b. Dengan Tadh’if pada huruf keduanya. Contohnya:
)Dia menurunkan Alkitab (Al-quran) kepadamu( .نزل عليك الكتاب
c. Menunjukkan arti: sama-sama berbuat. Seperti lafal:
)Saya bergaul, sama-sama duduk berdampingan dengan ulama( جلست العلماء
d. Berwazan استفعل dan menunjukkan arti: menuntut /hubungan atau pandangan. Seperti lafal :
( saya berusaha mengeluarkan harta) استخرجت المال
(Saya memandang buruk penganiayaan) استقبحت الظلم
e. Gugur bersama huruf jar, dan tidak terjadi, melainkan beserta ان atau ان Contohnya :
(Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan , keuali Dia) شهدالله انه لااله الاهو
(Dan apakah kamu (tidak percya) dan heran, bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu). او عجبتم ان جاء كم دكر من ربكم. Yang menjadi contoh شهد ان dan عجب ان. Huruf jar yang gugurب dari شهد dan من dari عجب.
No comments:
Post a Comment