11 August, 2019

Tentang kata نحر (Berkurban) dalam Al Quran

Bismillahirrahmanirrohim
Alhamdulillah
Wassholatu Wassalam Ala Rasulillah

Ikhwaniy Fillah...

Ibadah Qurban merupakan salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Islam sekali setahun yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah pada musim haji. Ibadah ini ditandai dengan dilakukannya penyembelihan hewan ternak yg selanjutnya disebut hewan qurban.

Ritual keagamaan ini disebut-sebut berdasarkan peristiwa sejarah besar yang dialami oleh baginda Nabi Ibrahim as. bersama keluarganya yang disebutkan dalam Al Quran.

Namun adakah perintah yang tegas dalam kitab suci-Nya tentang berqurban ini.

Dalam bahasa Arab kata yang bermakna menyembelih adalah ذبح namun kata tersebut hanya bermakna sekedar menyembelih yang belum memenuhi makna berqurban itu sendiri. Nah, kata yang bermakna  berqurban dalam bahasa Arab ialah نحر kemudian kata inilah yang digunakan oleh Al Quran dalam QS. AlKautsar :2.

Ada hal unik serta dapat menambah keimanan bagi kita umat muslim yaitu kata نحر tersebut hanya disebutkan 1 (satu) kali dalam Al Quran Al Karim dalam bentuk kata perintah (fiil 'amr) yaitu hanya terdapat pada ayat;
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
"Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah" (QS. Al-Kausar 108: Ayat 2)
Hal ini sejalan dengan waktu pelaksanaannya yakni sekali setahun. Berbeda dengan kata ذبح dan padanan katanya yang disebutkan 9 kali dalam Al Quran.

Sungguh suatu keserasian yang sangat luar biasa. Seolah Allah Subhanahu Wata'ala memberikan pesan kepada kita bahwa sekecil apapun perintah darinya tetap harus ditunaikan.

Semoga Allah Subhanahu Wata'ala selalu melimpahkan pada kita limpahan rezekinya dan Ilmu yang bermanfaat. Aamiin.

By. Rahim Alwasilah


09 August, 2019

Tahukah Kamu?


1. Uniknya kata "عربي" dalam Al Quran >> Baca Artikel
2. Tentang kata "نحر" dalam Al Quran >> Baca Artikel

Uniknya kata "عربي" dalam Al Quran

A'udzu billah minassyaythonirrojim...
Bismillahirrohmanirrohim
Wasshalatu Wassaalam ‘Ala Asyrafil Anbiya’i Wal Mursalin

Ikhwaniy Al-Kirom...
Bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan atau dipilih oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam kitab sucinya yakni Al Quran Al Karim. Selain karena Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wa Sallam (utusan-Nya yang mulia) berasal dari tanah Arab, hal tersebut juga dapat diketahui dari adanya kesamaan antara bahasa yang digunakan oleh bangsa Arab dengan bahasa atau simbol-simbol bahasa Al Quran.

Namun adakah dalil atau ayat yang tegas menyatakan bahwa Al Quran menggunakan bahasa Arab?.

Biasanya kata/mufrodat yang digunakan Al Quran untuk menyatakan kata “bahasa Arab” ialah kata "عربي" . Nah di dalam Al Quran kata "عربي" terulang sebanyak 11 kali pada sebelas ayat yaitu pada Q.S Yusuf :2,  Q.S Ar Ra’d :37, Q.S An-Nahl :103, Q.S Thaha :113, Q.S Assyuara’:195, Q.S Fushilat :3, Q.S Fushilat :44, Q.S Asy Syura :7, Q.S Az Zukhruf :3, Q.S Al Ahqaf :12.

Namun ada hal unik yang perlu diketahui khususnya bagi para pelajar bahasa Arab yaitu di antara 11 ayat tersebut 10 di antaranya menempatkan kata  "عربي" pada posisi kata "نعت" dan satu ayat lainnya pada posisi kata "عطف" yaitu pada Q.S Fushilat :44. Mengapa harus berada posisi tersebut? Bukankah kata "عربي" bisa berada pada posisi yang lain?. Fakta unik lainnya ialah semua kata "عربي" tersebut berjenis Nakirah/Tanwin, mengapa tak satupun dari 11 ayat tersebut berjenis makrifah?. Tentu saja ada hikmah dan rahasia di balik itu semua yang hanya Allah Subhanahu wa ta’ala saja lah yang maha tahu akan hal itu. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala memberikan kita semua petunjuk dan menambahkan ilmu kita. Amin Ya Robbal Alamin.

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

By: Rahim Al Wasilah

06 August, 2019

TASHRIF ISHTILAHI & LUGHOWIY


A.   Pengertian Tashrif

Tashrif menurut lughat (etimologi) berarti mengubah, sedangkan menurut istilah mengubah bentuk asal kepada bentuk-bentuk lain untuk mencapai arti yang dikehendaki yang hanya bisa tercapai dengan adanya perubahan.Dalam Ilmu Shorof, Para Ulama telah membagi tashrif ini menjadi dua macam, yaitu Tashrif Lughowi dan Tashrif Istilahi
Tashrif Lughowi adalah berubah atau mengubah, dari bentuk aslinya kepada bentuk yang lain.
Tashrif Istilahi adalah berubahnya bentuk asal pertama fi’il madhi menjadi fi’il mudhore’ menjadi masdhar menjadi isim fa’il menjadi isim maf’ul menjadi fi’il amar menjadi fi’il nahi menjadi isim zaman menjadi isim makan dan seterusnya sampai isim alat. 
Sedangkan maksud dan tujuan dari perubahan-perubahan bentuk tersebut adalah agar memperoleh makna atau arti yang berbeda. Dari perubahan bentuk satu kepada bentuk yang lain, dalam ilmu shorof dinakaman SHIGHOT.
Dengan demikian ilmu yang mempelajari berbagai macam betuk perubahan kata, asal usul kata atau keadaannya dinamakan ilmu shorof
B.   Pembagian Tashrif
C.    
1.    Tashrif Istilahi
Yaitu Tashrifan untuk mengetahui bentuk shighot dari suatu kalimat. Atau dalam bahasa pesantrennya yaitu tashrifan / qiyasi / ejaan yang dimulai dari shighot fi’il madhi  dan di akhiri sampai isim alat.
Tasrif lughowi adalah perubahan kata yang didasarkan pada perubahan jumlah dan jenis pelakunya,sedangkan tasrif istilahi adalah perubahan didasarkan pada perbedaan bentuk katanya.
Perubahan bentuk dari bentuk asli disebut tasrif istilahi  (fiil madhy) kebentuk masdar ,isim fail hingga fiil amar adalah yang dimaksud dengan tasrif istilahi. 
a.    Fiil terbagi empat macam antara lain:
b.     
1.    Fiil Madhi
2.     
Adalah yang menunjukkan makna yang terjadi pada zaman yang lalu, contoh:
نصر - ضرب  
2.    Fiil mudhari’
3.     
Adalah kata kerja yang memiliki arti sedang melakukan, contohnya:
علم- يعلم
3.    Fiil Amar 
4.     
Adalah kata kerja bentuk perintah Contoh:
انصر – اضر ب  

4.    Fiil Nahi 
5.     
Adalah kata kerja larangan, contonya:
  تنصر – لا تنصر
b.    Isim terbagi enam
c.     
1.    Isim masdar adalah bentuk kata pokok 
2.     
Contonya:
نصر – نصرا
2.    .Isim fail adalah kata yang menunjukkan pelaku 
3.     
Contohnya :
 امل – آمل
3.    Isim zaman/makaan adalah kata benda yang menunjukkan kata waktu/tempat.
4.     
Contohnya:
كتب - مكتب
4.    Isim alat adalah kata benda menunjukkan alat
5.     
Contohnya
  ضرب - مضرب
5.    Isim maf’ulun adalah kata yang menunjukkan yang dikenakan perbuatan
6.     
Contohnya:

منصو ر – منضو ب

Fi'il Jaamid & Mutasharrif


A.    Pengertian Fiil Jamid
            Kata jamid adalah kata asal (orisinal), kata bukan bentukan, ataupun turunan dari kata lain. Atau dengan perkataan lain, kata dalam bentuk apa adanya seperti sejak pertama kali digunakan. Kata jamid ini ada yang dari golongan kata kerja (fi’il) dan ada juga dari golongan kata benda (maushuf).[1]
          Fi’il Jamid Adalah Kalimah Fi’il yang hanya mempunyai satu bentuk Shighah. Baik hanya berbentuk Fi’il Madhi saja. atau hanya berbentuk Fi’il Amar saja. Atau ada hanya berbentuk Fi’il Mudhari’  saja tapi jarang.
          Fi’il ini selalu dalam satu bentuk dan tidak boleh dibentuk menjadi bentuk kata yang lain. Disamping itu, ia juga netral, artinya tidak terikat penggunaannya dengan waktu. Walaupun demikian apabila dilihat dari bentuknya dan bisa dikatakan fiil yang tetap pada bentuknya[2], fi’il jamid ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut:
1.     fiil jamid yang hanya mempunyai bentuk fiil madhi saja:



·         لَيس: tidak
Contoh:
وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبSesungguhnya Allah bukanlah sekali-kali                penganiyaya hambahnya 
·         : هَيهَات jauh sekali

Contoh

·         نِعم : sebaik-baiknya
contoh
نِعْمَ الرَّجُلُ أبُو بَكْرٍ                                                                   
Sebaik-baik lelaki adalah abu bakar
·         عَسَى    : semoga
Contoh:                    
Mudah-mudahan Allah memaafkan mereka :              عسى اللّه أن يعفوعنهم
·       بِعُس   : Sejelek-jeleknya  
Contoh
ئْسَ الرَّجُلُ أبُو لَهَبَ                                                                                                                     Seburuk-buruknya lelaki adalah Abu Lahab 
·         تَبَارَكَ : maha suci

تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
               Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam
2.      fiil jamid yang hanya   bentuk fi’il mudhari saja ’, seperti:  يَهْبِطُ , artinya berkokok.

Contoh
           Ayam itu sedang berkokok                                                     يَهْبِتُ الدٌجَاج

3.      fiil jamid yang hanya  bentuk fi’il amar saja, seperti:
·         تُعَلٌم : percayalah
تَعَلَّمْ أَنّ الرِّبَا بَلاَءٌ
           Percayalah! Sesungguhnya Riba itu membawa petaka

·         هَبْ : anggaplah
فَقُلْتُ أَجِرْنِي أَبَا خَالِدٍ × وَإِلاَّ فَهَبْنِي امْرَأً هَالِكًا
           Aku Cuma bisa berkata… pertahankanlah aku wahai Abu Khalid…atau jika tidak… maka anggaplah aku seorang yang telah binasa

·         تَعَالَ : ayo
هَيَّا زَيْد تَعَالَ Hai Zaid…Kemarilah                                                                      

·         هَاتِ : bawalah/ tunjukan
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ                                  
Katakanlah: Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar.[3]

B.     Pengertian Fiil mutasharrif
Fiil mutasharrif adalah fiil yang bisa di ubah ke fiil lain, fiil mutasarrif terbagi atas dua yaitu:
a.       متصرّف تامُّ (sempurnah/bisa madhi, mudhore, dan amar) seperti:
كتب – يكتب- أكتب
b.      متصرّف ناقص ( hanya madhi dan mudhari saja )[4][5]
ماىزال                                         * مافتئ – ما يفتأ مازال - *
* ماانفكّ – ماينفك                                        * كاد – يكاد
* أوشك – يوشك                                         * طقق – إطفق

a.       متصرّف تامُّ (sempurnah/bisa madhi, mudhore, dan amar)
Contoh
كتب فاطمة رسلة                                       fatimah telah menulis surat